Jumat, 19 Oktober 2018

Hei, Matahariku Jangan Pudar

Ku lihat titik cahayamu
Ku amati setiap garis pancaranmu
Ku resapi setiap lembut hangat sinarmu

Kau tahu?
Aku, si kerdil ditengah kota metropolitan
Aku, si bodoh diantara para ilmuwan
Aku, si penakut dibelakang para pahlawan

Lihatlah..
Betapa kecilnya diriku
Betapa recehnya kehadiranku
Betapa tak bergunanya aku

Tapi,
Apa kau tak tahu?
Si kerdil ini, si bodoh ini, si penakut ini
Adalah pengagummu
Adalah pemujamu
Adalah ia yang selalu setia memandangmu
Adalah ia yang selalu ikhlas mendoakanmu
Apa kau tak tahu?
Betapa teduhnya korneaku saat memandangmu
Betapa sejuknya kulitku saat diterpa sinarmu
Betapa damainya qalbuku saat berada dibawah terangmu

Lantas, mengapa?
Keindahanmu seakan memudar
Sinarmu seakan lelah memancar
Kehangatanmu seakan diterpa angin
Terangmu seakan ditelan kelam dingin

Apa hanya sesingkat itu keindahanmu?
Tak inginkah kau bertahan lebih lama lagi?

Ku kira ujianmu sangatlah mudah
Ku fikir kau tak akan mudah menyerah
Hanya karna setetes luka kau mengalah
Tangguhmu seharusnya tak akan bisa kalah

Hei...
Matahariku jangan pudar

Bangkitlah, kuatlah
Hadapi, Jangan kau hindari
Aku kan tetap disini
Mendampingimu dengan setiap do'a ini.


,
@zulfiyantirahmi_